Software Pathloss merupakan software yang digunakan untuk melakukan RF Planning. Dalam arti yang sebenarnya, Pathloss adalah pengurangan rapatan daya (atenuasi) dari gelombang elektromagnetik. Pathloss merupakan modal utama dalam analisa dan desain link budget pada sistem telekomunikasi. Software Pathloss mempunyai beberapa fitur utama yaitu :
- Membuat link profile (terrain data dari peta digital, *.txt or manual)
- Kalkulasi performa link.
- Analisa reflection dan multipath.
- Optimasi ketinggian antena.
- Administrasi peta digital dalam format raster.
- Administrasi geo-referentiated orthophotos.
- Analisa interferensi.
- Impor/export data melalui format text.
- PL4B: Basic design software for microwave transmission.
- PL4C: Basic design software for microwave transmision and coverage calculation.
- PL4I: Basic design software for microwave transmission + interference analysis.
- PL4CI: Basic design software for microwave transmission + coverage calculation + interference analysis.
1. Buka programnya,
Tampilan Pathloss 4.0 |
2. Dalam pathloss terdapat submenu yang namanya Terrain Data. Submenu ini terdapat pada menu Module > Terrain Data. Pada Terrain Data ini kita akan menggambarkan/memasukkan data keadaan lingkungan pada daerah yang akan dibangun komunikasi radio. Lakukan konfigurasi awal untuk Terrain Data dengan cara memilih menu Configure > Geographic Default. Lakukan pengaturan sebagai berikut, pada Geographic Default pilih WGS 1984, elipsoid wgs 84, dan latitude southern hemisphere, longitude eastern hemisphere. Pada grid coordinate system pilih UTM dan second format nearest pilih 0,001 second lalu klik OK.
Geographic Default |
Kemudian disini kita akan mengisikan data elevasi pada hubungan antar dua daerah yang telah ditentukan sebelumnya untuk dibangun komuikasi radio(1 Hop). Sebelumnya tentu kita perlu mendapatkan data-data elevasi tersebut. Caranya adalah dengan menggunakan software Google Earth. Dalam hal ini, saya menetapkan daerah Tangerang-Jakarta Barat-Jakarta Pusat sebagai lokasi pembangunan. Dalam penetuan lokasi juga harus dipertimbangkan hal-hal yang sekiranya harus dihindari seperti diusahakan jalur transmisi tidak melewati daerah-daerah yang reflektif seperti rawa, danau, laut. Karena daerah reflektif seperti itu mempunyai koefisien refleksi mendekati 1 (satu), sehingga sinyal akan terpantul hapir dengan sempurna. Hal ini akan menyebabkan gelombang terpantul tersebut melemahan gelombang aslinya. Dan jalur-jalur yang dibangun tidak merupakan garis lurus, akan tetapi zig-zag agar tidak terjadi interferensi. Dan hal-hal yang lain yang perlu dipertimbangkan.
Langkah-langkah mendapatkan data elevasi dari Google Earth adalah sebagai berikut:
1. Jalankan software google earth, untuk mencari lokasi, ketikan nama tempat yang dituju pada tab search – fly to – enter.
Tampilan Google Earth |
2. Cari dan tandai Tangerang dan Jakarta Barat menggunakan tool “Add Palcemark”, klik tempat Tangerang dan namai, begitu juga dengan Jakarta Barat. Kemudian, hubungkan keduanya dengan menggunakan Show Ruler, dan kemudian ubah parameter jarak dengan satuan kilometer. Hubungkan Tangerang ke Jakarta Barat, dengan cara klik pada daerah Tangerang terlebih dahulu dan tarik sampai ke Jakarta Barat. Hasilnya akan tampak seperti berikut ini. Klik Save.
Tangerang-Jakarta Barat |
3. Lakukan langkah yang sama untuk Jakarta Barat-Jakarta Pusat. Klik Save.
Jakarta Barat-Jakarta Pusat |
4. Setelah itu lakukan pengambilan sepuluh titik elevasi untuk diinput ke dalam pathloss. Sehingga tergambar seperti dalam google earth. Pertama, klik kanan pada garis Tangerang-Jakarta Barat, pilih Show Elevation Profile. Lebih banyak pengambilan data titik elevasi semakin baik, karena akan mendekati seperti keadaan di Google Earth.
Elevasi Tangerang-Jakarta Barat |
5. Lakukan langkah yang sama untuk Jakarta Barat-Jakarta Pusat.
Elevasi Jakarta Barat-Jakarta Pusat |
Sumber Ref : Modul Praktikum Komunikasi Radio Gelombang Mikro, Akademi Teknik Telekomunikasi Sandhy Putra Purwokerto
EmoticonEmoticon